Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Kamis, 10 Juli 2014

Etika Menggunakan Gadget

Mungkin banyak manusia tidak menyadari, smartphone, tablet, dan semua perangkat canggih yang ada kini membuat manusia menjadi antisosial, tak peduli sekitar? Ponsel adalah contoh paling nyata. Orang yang sudah asyik dengan ponselnya, cenderung tak peduli lagi dengan orang-orang di sekelilingnya.
Dalam jamuan makan, acara resmi, di keramaian, banyak orang lebih serius dengan ponselnya. Para user gadget canggih mulai melupakan etika yang sebenarnya memang ada. Akibatnya mereka akan mencelakakan dirinya sendiri, seperti kecelakaan akibat mengemudi sambil berponsel.
Ada beberapa aktivitas yang sebaiknya kita hindari saat sedang menggunakan ponsel atau gadget lain. Atau sebaliknya, jauhkan ponsel dari jangkauan ketika dalam kondsisi tertentu. Apa saja itu?
1. Sedang stress atau pikiran kacau
Dalam kondisi ini sebaiknya hindari ngetwit sesuatu atau posting di social media, maupun kirim SMS atau pesan teks ke orang lain. Sebab hanya akan membuat pesanmu jadi kacau, emosional, dan membuat pembacanya ikut terpancing emosi.
2. Sedang berjalan kaki
Sering jalan kaki sambil kirim SMS atau Twitteran? Mungkin asik. Hanya waspada saja kalau ada mobil atau motor mendadak menyerempetmu akibat kamu tidak sadar sudah berjalan di jalur yang salah. Atau bisa jadi tiba-tiba kamu terjatuh dalam lubang, terbentur pohon maupun tiang listrik.
3. Sedang di antrean
Antre memang menyebalkan. Biasanya orang akan berusaha asyik dengan gadgetnya untuk membunuh waktu. Hanya akan lebih menyebalkan lagi kalau antrean jadi terhenti akibat kamu tidak maju ke depan cuma karena keasyikan SMS-an.
4. Mengemudi
Kalau ini sudah tak perlu ditanya lagi alasannya. Kecelakaan karena asyik dengan ponsel saat mengemudi sudah banyak terjadi. Hindarilah memegang ponsel atau perangkat mobile lain selama mengemudi, demi keselamatan Anda dan orang lain.
5. Terlibat diskusi serius
Sedang meeting atau diskusi dengan atasan, orang tua, teman, guru, atau siapapun itu, tapi kamu justru lebih serius menatap layar ponsel. Rasanya menyebalkan sekali. Coba lupakan sejenal ponsel atau gadget canggihmu itu sejenak agar konsentrasimu tidak terbagi.

KASUS
Headphone memang bisa membuat kuping tak terganggu oleh kegaduhan sekitar. Namun, headphone ini juga bisa membuat pengguna tak awas atas peringatan dari sekitar. Sebuah penelitian di Amerika menunjukkan, jumlah pejalan kaki celaka karena gadget ini. Dari rentang 2004-2011, ada 106 kasus kecelakaan menimpa pedestrian. Dengan korban tewas mencapai 70 persen.

Dampak Positif dan Negatif
A. Positif
  • Memudahkan mencari bahan pelajaran
  • Tidak ketinggalan zaman dan tetap update
  • Mudah berkomunikasi dengan teman
  • Mampu menambah teman baru

B. Negatif
  • Lupa waktu, jika tidak dapat mengatur waktu
  • Intensitas berkomunikasi dengan orang sekitar akan berkurang
  • Tugas terbengkalai akibat lupa waktu
  • Informasi yang begitu terbuka, sehingga Anak dapat membuka informasi yang negatif seperti seks dll.
sumber :



Kamis, 29 Mei 2014

Kode Etik Profesi Database Administrator (DBA)

Profesi Database Administrator (DBA)

Profesi Database Administrator (DBA) terkait erat dengan programmer dan system analyst. Seorang DBA biasanya pernah menjadi seorang programmer tetapi pekerjaannya lebih sering berkaitan dengan database. Perbedaannya dengan database application programmer adalah seorang DBA memiliki keahlian lebih mendalam dalam hal desain, optimasi dan manajemen RDBMS (Relational Database Managemant System) tertentu seperti Oracle, SQL Server, MySQL dll. Tentunya penguasaan terhadap SQL (Structured Query Language) mutlak diperlukan. DBA harus memiliki keahlian menterjemahkan requirement proses bisnis ke obyek-obyek dalam database seperti tabel, query\view dan stored procedure disamping keahliannya dalam optimasi database seperti tuning, indexing, clustering, backup data, maintain high availability dan sebagainya.

Salah satu tugas sehari-hari seorang DBA adalah memaintain database baik produksi, backup maupun development dalam perusahaan yang membutuhkan aplikasi database berskala besar untuk operasionalnya sehari-hari. Karena itu selain hal-hal yang berhubungan dengan software, seorang DBA juga perlu memahami beberapa hal tentang hardware seperti teknologi server, storage devices dll agar dapat merekomendasikan database yang optimal. Pengetahuan tentang server clustering, storage array network (SAN), RAID, backup devices dan optimalisasinya merupakan keahlian unik seorang DBA.

Dengan semakin berkembangnya berbagai teknologi ORM (object relational mapping), maka di kemudian hari pekerjaan programmer dan DBA akan semakin dapat dipisahkan. Bila di masa lalu banyak programmer yang merangkap sebagai DBA, di masa depan bisa jadi programmer semakin jarang menggunakan SQL karena semuanya sudah ditangani oleh komponen ORM. Di sinilah perbedaan bidang keahlian seorang DBA menjadi lebih terlihat dibandingkan dengan seorang programmer.

Seorang DBA juga harus memahami tentang seluk beluk tipe data dan proses bekerjanya suatu data agar pada saat pemanggilan suatu berkas data tidak terjadi sutau over request dari pihak client.ini juga menjadi perhatian penting dari administrator database agar optimalisasi dalam permintaan suatu berkas data dengan  efektif dan efisien.

 Dalam profesi seorang DBA ada criteria yang khusus untuk bisa menangani sebuah database :

-mampu beradaptasi dengan berbagai management system database
-memahami jenis data dan mekanismenya
-bisa menganalisa suatu management sytem database dengan cara yang baik

Kode Etik dan tanggung Jawab sebagai DBA(database administrator):

1. Mampu menjaga kerahasiaan data

Sebagaimana tertera dalam hadist :

رَوَى مُسْلِمٌ عَنْ ثَا بِتٍ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ أَتَى عَلَيَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا أَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ فَسَلَّمَ عَلَيْنَا فَبَعَثَنِي إِلَى حَاجَةٍ فَأَبْطَأْتُ عَلَى أُمِّي فَلَمَّاجِئْتُ قَالَتْ مَا حَبَسَكَ قُلْتُ بَعَثَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِحَاجَةٍ قَالَتْ مَاحَاجَتُهُ قُلْةُ إِنَّهَاسِرٌّقَالَتْ لَاتُخْبِرَنَّ بِسِرِّرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ أَحَدًاقَالَ أَنَسٌ وَاللهِ لَوْحَدَّثْتُ بِهِ أَحَدًالَحَدَّثْتُكَ بِهِ يَاثَابِتُ
Artinya : Muslim meriwayatkan pada Tsabit, dari Anas r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW pernah menemuiku tatkala aku tengah bermain bersama anak-anak sebayaku. Beliau mengucapkan salam kepada kami. Setelah itu beliau mengutusku untuk suatu keperluan, namun aku lalu menemui ibuku dan berlama-lama disana. Ibuku lalu bertanya: ‘apa yang membuatmu tak bermain lagi?’ Aku menjawab: ‘Rasulullah SAW mengutusku untuk suatu keperluan.’ Ibuku bertanya: ‘Apa yang menjadi keperluan beliau?’ Aku menjawab: ‘Keperluan beliau yang satu ini bersifat rahasia.’ Ibu berkata: ‘Sekali-kali janganlah engkau memberitahukan rahasia Rasulullah SAW kepada seorangpun.’” Anas berkata kepada Tsabit: “Sekiranya aku boleh memberitahukan kepada seseorang, tentu aku member tahunya kepadamu, wahai Tsabit.” (HR Muslim).

2. Mampu beradaptasi dengan berbagai management system database
3. Memahami jenis data dan mekanismenya
4. Bisa menganalisa suatu management sytem database dengan cara yang baik
5. Mempunyai sikap yang tegas
6. Memberi wewenang kepada pihak tertentu
7. Tidak boleh membeberkan informasi kelemahan system
8. Tidak mempublikasikan tentang management system

sumber
http://ridhoglukosa.blogspot.com/2013/05/normal-0-false-false-false.html
http://hendrasumitro.blogspot.com/2014/01/kode-etik-dan-tanggung-jawab-sebagai.html

Pembahasan UU RI No 36 Pasal 57

Pasal 57
Penyelenggara jasa telekomunikasi yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Bagi penyelenggara jasa telekomunikasi ini kasus operator yang melanggar ketentuan diatas dikenakan pertanggung jawaban pidana, karena tindakan membocorkan rekaman detail pemakaian jasa telekomunikasi tersebut merupakan kejahatan. Dengan demikian, jika ada operator yang memberikan akses, memberikan informasi, dan atau membuat dapat diketahuinya detail rekaman pemakaian jasa telekomunikasi oleh pelanggan dapat dipidana berdasarkan ketentuan UU Telekomunikasi.

Dengan demikian, dengan alasan apapun, siapa saja tidak berhak membuka detail rekaman pemakaian jasa telekomunikasi tanpa kewenangan yang dimiliki berdasarkan UU Telekomunikasi dan PP No. 52 Tahun 2000.

sumber

http://www.pemkomedan.go.id/uuti/uu_361999.php
http://samardi.wordpress.com/2012/07/07/cdr/

Rabu, 02 April 2014

Etika Profesi Kamera Departemen (Sinematografer)

              Sinematografi (dari bahasa Yunani: kinema - κίνημα "gerakan" dan graphein - γράφειν "merekam") adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni fotografi tetap. Banyak kesulitan teknis dan kemungkinan-kemungkinan kreatif yang muncul ketika kamera dan elemen adegan sedang bergerak.

Seorang sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab semua aspek Visual dalam pembuatan sebuah film. Mencakup Interpretasi visual pada skenario, pemilihan jenis Kamera, jenis bahan baku yang akan dipakai, pemilihan lensa, pemilihan jenis filter yang akan dipakai di depan lensa atau di depan lampu, pemilihan lampu dan jenis lampu yang sesuai dengan konsep sutradara dan cerita dalam skenario. Seorang sinematografer juga memutuskan gerak kamera, membuat konsep Visual, membuat floorplan untuk ke efisienan pengambilan gambar. Artinya seorang sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab baik secara teknis maupun tidak teknis di semua aspek visual dalam film.

Sinematografer harus mendukung visi dari sutradara dan skenario, karena bagaimanapun yang akan di sampaikan ke pada penonton adalah semua informasi dalam bentuk Visual yang sesuai dengan visi sutradara dan visi skenario walaupun di beberapa kasus, sutradara bisa mengubah jalan cerita dalam skenario demi keindahan bercerita yang sudah merupakan gaya sutradara tersebut.

Sinematografer adalah juga kepala bagian departemen kamera, departemen pencahayaan dan Grip Departement untuk itulah Sinematogrefer sering juga disebut sebagai Director of Photography atau disingkat menjadi DoP.

Pada industri perfilman, seorang Sinematografer atau DoP akan di Bantu oleh sebuah tim yang dibentuknya mulai dari

  1.     1st Camera Assistant yang bertugas mendampingi dan membantu semua kebutuhan shooting mulai dari pengecekan alat-alat hingga mempersiapkan sebuah shot.
  2.     Focus Puller yang bertugas membantu sinematografer dalam memutar focus ring pada lensa sehingga subjek yang diikuti kamera bisa terus dalam area fokus.
  3.     Camera boy istilah ini sering digunakan pada industri film di Hollywood, adalah seorang asisten kamera yang bertugas membawa kamera atau mempersiapkan kamera mulai dari tripods hingga memasang kamera pada tripods tersebut.
  4.     Grip adalah bertugas untuk memastikan letak kamera seperti yang diinginkan DoP baik secara level atau tinggi rendahnya. Grip juga bertanggung jawab dalam perpindahan kamera artinya Grip departemen yang memasang dolly track dsb.
  5.     Gaffer adalah istilah untuk seorang yang bertanggung jawab atau kepala departemen pencahayaan. Bersama DoP, Gaffer akan berdiskusi tentang warna, jenis cahaya dan gaya tata cahaya DoP tersebut.
  6.     Lightingman adalah orang-orang dalam departemen pencahayaan yang bekerja menata lampu sesuai dengan perintah Gaffer dan kemauan DoP.
Masyarakat profesional yang mempromosikan standar tertinggi dalam Seni dan Teknologi gambar bergerak, mengakui kepedulian terhadap kebutuhan setiap orang baik untuk sepenuhnya menjadi informasi tentang acara-acara publik dan untuk diakui sebagai bagian dari dunia di mana kita hidup .
Sinematografer Indonesia beroperasi sebagai wali dari masyarakat perfilman bidang kamera. Peran utama kami adalah untuk memvisualisasikan cerita dalam mengajak penonton terlibat dalam peristiwa penting dan sudut pandang yang bervariasi di dunia kita bersama maupun fiksi . Tujuan utama kami adalah setia pada profesi, memajukan seni dan teknologi perfilman, meningkatkan jiwa dan rasa artistik. Sebagai Sinematografer Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk karya yang lebih baik dan regenerasi Manusia Indonesia yang lebih maju.

Sinematografi dapat melibatkan penonton pada penciptaan pandang dan kesan untuk masuk dalam emosi sebuah cerita dan dapat mempengaruhinya. Sehingga seni dan teknologi gambar bergerak ini sangat penting dalam sebuah produksi karya film.

Kode ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas tertinggi dalam segala bentuk pekerjaan di departemen kamera dan memperkuat kepercayaan publik dalam profesi. Hal ini juga dimaksudkan sebagai alat pendidikan baik bagi mereka yang berlatih dan bagi mereka yang menghargai fotografi-videografi-sinematografi. Untuk itu, Sinematografer Indonesia menetapkan sebagai berikut:

KODE ETIK

Sinematografer dan mereka yang mengelola produksi konten film dan televisi bertanggung jawab untuk menegakkan standar berikut dalam pekerjaan mereka sehari-hari :
1. Akurat dan komprehensif dalam membuat rancangan teknik kamera.
2. Jujur dalam memprediksi kebutuhan teknis dalam rancangan syuting.
3. Menjaga dan menghormati tim kerjanya dengan kontrak perorangan/profesi. Sesuai peraturan dan   undang-undang yang berlaku.
4. Melakukan semua keilmuan fotografi hingga sinematografi maupun produksi film dengan hormat dan bermartabat.
5.Tidak melakukan provokasi terhadap personil kamera maupun film yang merugikan produksi, dan sekiranya sebagai pimpinan harus dapat konsolidasi atau bernegosiasi dengan pimpinan baik produser maupun sutradara.
6. Memilih dan memperkerjakan tim personilnya yang memiliki kompetensi sesuai dengan deskripsi kerja maupun standar kompetensi.
7. Tidak menerima dan memberikan biaya, hadiah atau konpensasi kepada siapapun apalagi unit produksi selain tercantum dalam kontrak dan organisasinya.
8. Tidak melakukan dengan sengaja menyabotase upaya personil lainnya maupun produksi.
9. Tidak mengambil pekerjaan pada posisi dibawahnya pada saat sudah menjabat posisi tertentu.


ETIKA UNTUK DEPARTEMEN KAMERA / SINEMATOGRAFI

1.    Menghormati dan mematuhi kewajiban kontrak ;
2.    Pastikan semua peralatan yang sudah diuji sebelum syuting ;
3.    Pastikan mempekerjakan personel kamera departemen yang kompeten ;
4.    Memastikan keselamatan semua peralatan;
5.    Menghormati dan menegakkan panggilan antara kru ;
6.    Pastikan interpretasi visual adalah selaras dengan visi Sutradara ;
7.    Jadilah profesional dalam  sikap pekerjaan  ;
8.    Mengawasi dan memberikan kepemimpinan untuk personil ;
9.    Pastikan semua materi sinematografi tidak kedaluwarsa atau berada di generasi yang dapat digunakan ;
10.    Pastikan semua peralatan dikembalikan dalam keadaan baik ;
11.    Saran kepada sutradara jujur ​​pada setiap syuting , dan berunding dengan dia secara teratur ;
12.    Menghadiri dan berpartisipasi dalam semua pertemuan sehari-hari;
13.    Rencanakan log/catatan sehari-hari;
14.    Terus mengikuti perkembangan teknologi dengan menghadiri seminar , workshop dan pameran , dll;
15.    Mematuhi aturan dan peraturan produksi film yang ditetapkan.


KODE ETIK DAN ETIKA UNTUK TEKNISI GRIP, LIGHTING.

1.    Menghormati dan mematuhi kewajiban kontrak ;
2.    Gunakan upaya terbaik untuk melaksanakan tugas - tugas ;
3.    Menghormati dan menaati panggilan syuting ;
4.    Memastikan alat dan peralatan yang berguna dan dalam kondisi kerja yang baik ;
5.    Mematuhi aturan dan peraturan produksi film yang ditetapkan.


PELANGGARAN & SANKSI

Segala pelanggaran akan mempengaruhi sistem baik secara langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu perlu ditegakan keadilan bersama. Bersama ini atas kesetiaan profesi kita bersama untuk saling mengingatkan dan membimbing untuk menegakkan kode etik dan etika tersebut diatas.

Jika sudah tidak bisa ditangani secara musyawarah bisa diajukan kepada organisasi S.I. untuk dikeluarkan Surat Peringatan satu (SP 1).

Sementara jika sudah pernah mendapatkan SP 1 masih juga melakukan hal-hal yang melanggar kode etik dan etika, S.I. akan mengeluarkan Surat Peringatan dua (SP 2) dan di publikasi ke seluruh anggota S.I.

Dan jika sudah mendapatkan SP dua tetap melanggar kode etik dan etika akan diadakan sidang khusus S.I. (Presidium) untuk memutuskan hubungan dengan publikasi kepada semua organisasi perfilman.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sinematografi
http://www.sinematografer.org/Kode%20Etik.html

Kamis, 06 Maret 2014

Etika & Profesionalisme TSI

ETIKA


          Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etikaatau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : 
– Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. 
– Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. 
– Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

          Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

PROFESIONALSME

          Profesionalisme merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kwalitas yang menandai atau melukiskan coraknya suatu “profesi”. Profesionalisme mengandung pula pengertian menjalankan suatu profesi untuk keuntungan atau sebagai sumber penghidupan.
Disamping istilah profesionalisme, ada istilah yaitu profesi. Profesi sering kita artikan dengan “pekerjaan” atau “job” kita sehari-hari. Tetapi dalam kata profession yang berasal dari perbendaharaan Angglo Saxon tidak hanya terkandung pengertian “pekerjaan” saja. Profesi mengharuskan tidak hanya pengetahuan dan keahlian khusus melalui persiapan dan latihan, tetapi dalam arti “profession” terpaku juga suatu “panggilan”.
Dengan begitu, maka arti “profession” mengandung dua unsur. Pertama unsure keahlian dan kedua unsur panggilan. Sehingga seorang “profesional” harus memadukan dalam diri pribadinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaannya, dan juga kematangan etik. Penguasaan teknik saja tidak membuat seseorang menjadi “profesional”. Kedua-duanya harus menyatu.

sumber :

Kamis, 16 Januari 2014

Video Manfaat LAN



Video ini didedikasikan untuk Jaringan Komputer dan untuk media pembelajaran.
yaitu tentang manfaat LAN

atau bisa di liat di youtube : http://www.youtube.com/watch?v=lMKIma3SCc4

Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  • Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  • Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  • Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Local_Area_Network


Pengembangan Sistem Informasi Pada Counter Pulsa Sinarta

PENDAHULUAN
Pulsa telah menjadi kebutuhan pokok sehari-hari basic necessity siapapun orangnya saat ini pasti membutuhkan pulsa. Pulsa juga memiliki potensi bisnis pulsa sangat besar karena memiliki tingkat repeat order yang sangat tinggi, walaupun margin keuntungan bisnis pulsa isi ulang secara nominal kecil, namun karena tingkat perputaran yang sangat tinggi, maka secara akumulasi akan menghasilkan keuntungan yang sangat besar.
Realitas tersebut banyak menarik minat orang untuk terjun ke bisnis pulsa, paling tidak ada dua cara yang dapat dipilih untuk memanfaatkan peluang bisnis pulsa isi ulang, yaitu jualan pulsa atau membangun jaringan atau sebagai pemakai pasif.

SISTEM LAMA
Counter pulsa Sinarta merupakan counter pulsa yang terdaftar sebagai peserta pada server pulsa milik distributor atau bisa disebut dengan agen pulsa. Sehingga dalam pembelian pulsa berkala untuk mengisi saldo masih mendatangi distributor. Dan dalam pencatatan transaksinya masih menggunakan metode manual dimana setiap ada pembelian pulsa Sinarta masih mencatat dalam buku akuntansi.

SISTEM BARU
Berikut adalah rincian sistem baru yang akan diterapkan pada counter pulsa Sinarta agar terciptanya efektifitas dalam counter pulsa Sinarta.
·         Membangun server pulsa agar pengiriman pulsa agar lebih reliable. Dan dapat menjadi distributor pulsa sehingga memiliki mitra dalam penjualan pulsa.
·         Memberikan penawaran harga jual yang bersaing, bahkan kalau memungkinkan, anda menjual pulsa dibawah harga pasaran.

Metode
Dalam pengembangan sistem yang baru digunakan metode pembelian software yang akan diterapkan pada server pulsa. Pada saat ini banyak software pulsa yang handal seperti Server-X. Dalam melakukan metode ini maka pengembangan sistem tidak akan memakan biaya dan waktu yang lama, karena jika membuat software dari awal akan membutuhkan biaya dan waktu yang lama.

Teknik
Teknik yang digunakan dalam pengembangan sistem yang baru adalah dengan teknik JAD (Joint Application Design) yang merupakan kerjasama antara pemakai sistem dengan pengembang sistem untuk menentukan permintaan pemakai. Sehingga memberi kesempatan kepada user untuk berpartisipasi dalam pengembangan sistem serta menentukan dan meninjau persyaratan sistem.


PLANNING
Dalam perencanaan mengembangkan sistem yang baru ini, kami menggunakan faktor kelayakan atau TELOS. TELOS sendiri adalah gabungan dari kata Technical, Economic, Legal, Operational dan Schedule.

Telos
-          Technical
Dalam pengembangan sistem ini menggunakan teknologi yang sedang berkembang saat ini, yaitu menggunakan sebuah PC dengan spsifikasi yang cukup sebagai server, sebuah modem Wavecom yang dapat menangani transaksi pulsa, software pulsa Server-X dan sebuah koneksi internet yang stabil.

-          Economic
Biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem ini tidak terlalu besar. Budget yang tersedia dalam pengembangan sistem ini adalah sebeasar 10 Juta. Berikut adalah rincian pertimbangan biaya dalam pengembangan sistem ini.
Jasa            : Rp 2.000.000
PC Server   : Rp 5.000.000
Modem      : Rp 550.000
Internet      : Rp 200.00/Bln
Software    : Rp 1.500.000
Lain-lain    : Rp 300.000
Total          : Rp 9.550.000

-          Legal
Tidak ada konflik antara sistem yang sedang dikembangkan dengan pihak pengguna.

-          Operational
Dalam hal ini pengguna dapat mengoperasikan sistem dengan mudah, karena sebelumnya pengguna sudah dilatih dalam mengoperasikan sistem ini.

-          Schedule
Dalam pengembangan sistem ini waktu yang diperlukan tidak terlalu lama. Dalam kurun waktu 5 hari sebuah sistem yang baru ini akan bisa langsung diimplementasikan.


Open Services Gateway Initiative (OSGi)

The OSGi Alliance (sebelumnya dikenal sebagai Open Services Gateway inisiatif, sekarang nama kuno) adalah terbuka organisasi standar yang didirikan pada Maret 1999. Aliansi dan anggota-anggotanya telah ditentukan yang Java berbasis layanan platform yang dapat dikelola dari jarak jauhInti bagian dari spesifikasi adalah sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan suatu manajemen siklus hidup aplikasi model, layanan registry, sebuah lingkungan Eksekusi dan Modul. Berdasarkan kerangka ini, sejumlah besar OSGi layers, API, dan Jasa telah ditetapkan.

OSGi teknologi adalah sistem modul dinamis untuk Java ™
OSGi teknologi menyediakan layanan berorientasi, komponen berbasis lingkungan untuk para pengembang dan menawarkan cara-cara standar untuk mengelola siklus hidup perangkat lunak. Kemampuan ini sangat meningkatkan nilai berbagai komputer dan perangkat yang menggunakan platform Java.

Pengadopsi teknologi OSGi manfaat dari peningkatan waktu ke pasar dan mengurangi biaya pengembangan karena teknologi OSGi menyediakan integrasi pra-dibangun dan pra-komponen subsistem diuji. Teknologi ini juga mengurangi biaya pemeliharaan dan kemajuan aftermarket baru peluang unik karena jaringan dapat dimanfaatkan untuk secara dinamis mengupdate atau memberikan layanan dan aplikasi di lapangan.
Spesifikasi:

OSGi spesifikasi yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGi. OSGi Allianceyang memiliki kepatuhan program yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGi implementasi berisi lima entri.

Alasan utama mengapa teknologi OSGi saat ini begitu sukses yaitu bahwa ia menyediakan komponen yang sangat dewasa, sistem yang benar-benar bekerja dalam jumlah yang mengejutkan lingkungan. Sebuah sistem komponen yang benar-benar digunakan untuk membangun aplikasi yang sangat kompleks seperti IDE (Eclipse), aplikasi server (GlassFish, IBM Websphere, Oracle / BEA Weblogic, Jonas, JBoss), penerapan kerangka kerja (Spring, Guice), otomasi industri, perumahan gateway, telepon, dan banyak lagi.

Manfaat dalam penerapan OSGI ini antara lain :

Mengurangi Kompleksitas (Reduced Complexity) – Mengembangkan dengan teknologi OSGi berarti mengembangkan bundel: komponen OSGi. Bundel adalah  modul. Mereka menyembunyikan internal dari bundel lain dan berkomunikasi melalui layanan didefinisikan dengan baik. Menyembunyikan internals berarti lebih banyak kebebasan untuk berubah nanti. Hal ini tidak hanya mengurangi jumlah bug, itu juga membuat kumpulan sederhana untuk berkembang karena bundel ukuran benar menerapkan sepotong fungsionalitas melalui interface didefinisikan dengan baik. Ada sebuah blog menarik yang menjelaskan teknologi OSGi apa yang mereka lakukan bagi proses pembangunan

Reuse – Para model komponen OSGi membuatnya sangat mudah untuk menggunakan banyak komponen pihak ketiga dalam suatu aplikasi. Peningkatan jumlah proyek-proyek sumber terbuka memberikan JAR’s mereka siap dibuat untuk OSGi. Namun, perpustakaan komersial juga menjadi tersedia sebagai bundel siap pakai.

Real World – OSGi kerangka kerja yang dinamis. Ini dapat memperbarui bundel on the fly dan pelayanan yang datang dan pergi. Ini dapat menghemat dalam penulisan kode dan juga menyediakan visibilitas global, debugging tools, dan fungsionalitas lebihy daripada yang telah dilaksanakan selama satu solusi khusus.

Easy Deployment – teknologi OSGi bukan hanya sebuah standard untuk komponen, tapi juga menentukan bagaimana komponen diinstal dan dikelola. API telah digunakan oleh banyak berkas untuk menyediakan sebuah agen manajemen. Agen manajemen ini bisa sesederhana sebagai perintah shell, TR-69 sebuah protokol manajemen pengemudi, OMA DM protokol sopir, komputasi awan antarmuka untuk Amazon EC2, atau IBM Tivoli sistem manajemen. Manajemen standar API membuatnya sangat mudah untuk mengintegrasikan teknologi OSGi dalam sistem yang ada dan masa depan.

Dynamic Updates – Model komponen OSGi adalah model dinamis. Kumpulan dapat diinstal, mulai, berhenti, diperbarui, dan dihapus tanpa menurunkan keseluruhan sistem. Banyak pengembang Java tidak percaya ini dapat dilakukan pada awalnya oleh karena itu tidak digunakan dalam produksi. Namun, setelah menggunakan ini dalam pembangunan selama beberapa waktu, sebagian besar mulai menyadari bahwa itu benar-benar bekerja dan secara signifikan mengurangi waktu penyebaran.

Simple - The OSGi API sangat sederhana. API inti hanya terdiri dari satu paket dan kurang dari 30 kelas / interface. API inti ini cukup untuk menulis kumpulan, menginstalnya, start, stop, update, dan menghapus mereka dan mencakup semua pendengar dan keamanan kelas.

Kecil (Small) – The OSGi Release 4 Framework dapat diimplementasikan kedalam JAR 300KB. Ini adalah overhead kecil untuk jumlah fungsi yang ditambahkan ke salah satu aplikasi dengan memasukkan OSGi. Oleh karena itu OSGi berjalan pada berbagai macam perangkat: dari sangat kecil, kecil, dan untuk mainframe. Hanya meminta Java VM minimal untuk menjalankan dan menambahkan sangat sedikit di atasnya.

Cepat (Fast) – Salah satu tanggung jawab utama dari Framework OSGi memuat kelas-kelas dari bundel. Di Java tradisional, JARs benar-benar terlihat dan ditempatkan pada daftar linear. Pencarian sebuah kelas memerlukan pencarian melalui daftar ini. Sebaliknya, pra-kabel OSGi bundel dan tahu persis untuk setiap bundel bundel yang menyediakan kelas. Kurangnya pencarian yang signifikan faktor mempercepat saat startup.
Implementasi OSGI

Spesifikasi proses OSGi membutuhkan referensi spesifikasi implementasi untuk masing-masing. Namun, karena spesifikasi pertama selalu ada perusahaan komersial yang telah menerapkan spesifikasi serta implementasi open source. Saat ini, terdapat 4 open source implementasi dari kerangka dan terlalu banyak untuk menghitung implementasi dari layanan OSGi. Industri perangkat lunak yang terbuka telah menemukan teknologi OSGi dan semakin banyak proyek artefak menyampaikannya sebagai kumpulan(bundles).


Teknologi OSGI sudah sangat banyak dikembangkan untuk berbagai macam keperluan dalam sehari hari maupun di bidang teknologi informasi dan industry serta di bidang ilmu komputer.


Arsitektur:





Setiap kerangka yang menerapkan standar OSGi menyediakan suatu lingkungan untuk modularisasi aplikasi ke dalam kumpulan yang lebih kecil. Setiap bundel adalah erat-coupled, dynamically loadable kelas koleksi, botol, dan file-file konfigurasi yang secara eksplisit menyatakan dependensi eksternal mereka (jika ada).  


Kerangka kerja konseptual yang dibagi dalam bidang-bidang berikut:
1. Bundles
    Bundles adalah normal jar komponen dengan nyata tambahan header
2. Services
    Layanan yang menghubungkan lapisan bundel dalam cara yang dinamis dengan menawarkan menerbitkan-     menemukan-model mengikat Jawa lama untuk menikmati objek (POJO).
3. Services
    API untuk jasa manajemen (ServiceRegistration, ServiceTracker dan ServiceReference).
4. Life-Cycle
    API untuk manajemen siklus hidup untuk (instal, start, stop, update, dan uninstall) bundel.
5. Modules
    Lapisan yang mendefinisikan enkapsulasi dan deklarasi dependensi (bagaimana sebuah bungkusan dapat       mengimpor dan mengekspor kode).
6. Security
    Layer yang menangani aspek keamanan dengan membatasi fungsionalitas bundel untuk pra-didefinisikan       kemampuan.
7. Execution Environment
    Mendefinisikan metode dan kelas apa yang tersedia dalam platform tertentuTidak ada daftar tetap                 eksekusi lingkungan, karena dapat berubah sebagai Java Community Process menciptakan versi baru dan     edisi Jawa. Namun, set berikut saat ini didukung oleh sebagian besar OSGi implementasi:
        •    CDC-1.1/Foundation-1.1 CDC-1.1/Foundation-1.1
        •    OSGi/Minimum-1.0 OSGi/Minimum-1.0
        •    OSGi/Minimum-1.1 OSGi/Minimum-1.1
        •    JRE-1.1 JRE-1.1
        •    From J2SE-1.2 up to J2SE-1.6 Dari J2SE-1.2 hingga J2SE-1,6
        •    CDC-1.0/Foundation-1.0 CDC-1.0/Foundation-1.0

Referensi:
http://en.wikipedia.org/wiki/OSGi
http://www.osgi.org/Main/HomePage
http://asep10106240.wordpress.com/2009/12/10/open-services-gateway-initiative-osgi/

Telematika Dan Trend Perkembangannya Di Masa Depan

Perkembangan Telematika
Perkembangan Telematika sekarang juga makin terus berkembang. Tekhnologi semakin canggih dan penggunanya juga semakin ahli dalam memanfaatkan perkembangan yang terjadi. Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat, yaitu :

1. Periode Rintisan (akhir tahun 1970-an s.d akhir tahun 1980-an )
Mulai tahun 1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun demikian, dengan perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup mengindahkan perkembangan telematika.
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, dan multimedia mulai dilakukan, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatarbelakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat dengan diberikannya penghargaan tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an.

2. Periode Pengenalan (Tahun 1990-an)
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak tahun 1980-an, terus berkembang.
Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998.
Pemerintah yang masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi pada Pemilu 1999, tidak menghasilkansuatu keputusan terkait perkembangan telematika di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal 15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.

3. Periode Aplikasi (Tahun 2000-an)
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik. Kebijakan pengembangan yang sifatnya formal “top-down” direalisasikan dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika.
Selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hamper seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Teknologi computer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis

Perkembangan Telematikan dan Kaitannya dengan Komputer
Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan. Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.


Trend Kedepan Telematika
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) juga tidak akan kalah dengan perkembangan TIK saat ini. Perangkat komputasi berskala terabyte, penggunaan multicore processor, penggunaan memory dengan multi slot serta peningkatan kapasitas harddisk multi terabyte akan banyak bermunculan dengan harga yang masuk akal. Komputasi berskala terabyte ini juga didukung dengan akses wireless dan wireline dengan akses bandwidth yang mencapai terabyte juga. Hal ini berakibat menumbuhkan faktor baru dari perkembangan teknologi. Antarmuka pun sudah semakin bersahabat, lihat saja software Microsoft, desktop UBuntu, GoogleApps, YahooApps Live semua berlomba menampilkan antarmuka yang terbaik dan lebih bersahabat dengan kecepatan akses yang semakin tinggi. Hal ini ditunjang oleh search engine yang semakin cepat mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh penggunannya.
Pada akhirnya, era robotik akan segera muncul. Segenap mesin dengan kemampuan adaptif dan kemampuan belajar yang mandiri sudah banyak dibuat dalam skala industri kecil dan menengah, termasuk di tanah air. Jadi, dengan adanya teknologi manusia akan terus berkembang sehingga akan ada harapan-harapan tentang masa depan yang lebih baik

Sumber :
1. http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematika
2. http://e-majalah.com/0508sucipto.html
3. http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html

Rabu, 15 Januari 2014

Teknologi Antar Muka Telematika

Telematika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “TELEMATIQUE” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Para praktisi mengatakan bahwa TELEMATICS merupakan perpaduan dari dua kata yaitu dari “TELECOMMUNICATION and INFORMATICS” yang merupakan perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah telematika juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” karena lahir dari perkembangan teknologi digital. Dalam wikipedia disebutkan bahwa Telematics juga sering disebut dengan ICT (Information and Communications Technology).
Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka (interface) adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka , yaitu Command Line Interface(CLI) dan Graphical User Interface(GUI). Command line interface adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu. Sedangkan Graphical User Interface adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).

Fitur-fitur yang terkait dengan antarmuka telematika ada 6 macam, berikut adalah penjelasannya:

1. Head Up Display System (HUD)
Head Up Display (HUD) merupakan sebuah tampilan transparan yang menampilkan data tanpa mengharuskan penggunanya untuk melihat ke arah yang lain dari sudut pandang biasanya. Asal nama dari alat ini yaitu pengguna dapat melihat informasi dengan kepala yang terangkat (head up) dan melihat ke arah depan daripada melihat ke arah bawah bagian instrumen. Awalnya HUD dibuat untuk kepentingan penerbangan militer, tetapi sekarang HUD telah digunakan pada penerbangan sipil, kendaraang bermotor dan aplikasi-aplikasi lainnya.

2. Tangible User Interface
Tangible User Interface, yang disingkat TUI, adalah antarmuka dimana seseorang dapat berinteraksi dengan informasi digital melalui lingkungan fisik. Nama inisial Graspable User Interface, sudah tidak lagi digunakan. Salah satu perintis TUI ialah Hiroshi Ishii, seorang profesor di Laboratorium Media MIT yang memimpin Tangible Media Group. Pandangan istimewanya untuk tangible UI disebut tangible bits, yaitu memberikan bentuk fisik kepada informasi digital sehingga membuat bit dapat dimanipulasi dan diamati secara langsung.

3. Computer Vision
Computer Vision merupakan ilmu pengetahuan dan teknologi dari mesin yang dapat melihat. Dalam aturan pengetahuan, komputer visi berhubungan dengan teori yang digunakan untuk membangun sistem kecerdasan buatan (Artificial Intelegence) yang membutuhkan informasi dari citra (gambar). Data citranya dapat dalam berbagai bentuk, misalnya urutan video, pandangan deri beberapa kamera, data multi dimensi yang di dapat dari hasil pemindaian medis.

4. Browsing Audio Data
Browsing Audio Data Browsing Audio Data merupakan metode browsing jaringan yang digunakan untuk browsing video / audio data yang ditangkap oleh sebuah IP kamera.Jaringan video / audio metode browsing mencakupi langkah-langkah sebagai berikut ; Menjalankan sebuah program aplikasi komputer lokal untuk mendapatkan kode identifikasi yang disimpan dalam kamera IP. Transmisi untuk mendaftarkan kode identifikasi ke DDNS ( Dynamic Domain Name Server) oleh program aplikasi. Mendapatkan kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi sehingga pasangan IP kamera dan kontrol kamera IP melalui kamera IP pribadi alamat dan alamat server pribadi compile ke layanan server melalui alamat server pribadi sehingga untuk mendapatkan video / audio data yang ditangkap oleh kamera IP, dimana server layanan menangkap video / audio data melalui Internet.

5. Speech Recognition
Dikenal juga dengan pengenal suara otomatis (automatic speech recognition) atau pengenal suara komputer (computer speech recognition). Merupakan salah satu fitur antarmuka telematika yang merubah suara menjadi tulisan. Istilah ‘voice recognition’ terkadang digunakan untuk menunjuk ke speech recognition dimana sistem pengenal dilatih untuk menjadi pembicara istimewa, seperti pada kasus perangkat lunak untuk komputer pribadi, oleh karena itu disana terdapat aspek dari pengenal pembicara, dimana digunakan untuk mengenali siapa orang yang berbicara, untuk mengenali lebih baik apa yang orang itu bicarakan. Speech recognition merupakan istilah masukan yang berarti dapat mengartikan pembicaraan siapa saja.

6. Speech Synthesis
Speech synthesis merupakan hasil kecerdasan buatan dari pembicaraan manusia. Komputer yang digunakan untuk tujuan ini disebut speech syhthesizer dan dapat diterapkan pada perangkat lunak dan perangkat keras. Sebuah sistem text to speech (TTS) merubah bahasa normal menjadi pembicaraan.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
              http://zlatanabimovic.blogspot.com/2010/11/teknologi-yang-terkait-antarmuka.html

Cara Kerja Jaringan Wireless

Jaringan nirkabel (yaitu berbagai jenis tanpa izin 2,4 GHz perangkat WiFi) digunakan untuk memenuhi kebutuhan banyak. Mungkin penggunaan paling umum adalah untuk menghubungkan pengguna laptop yang melakukan perjalanan dari lokasi ke lokasi. Penggunaan lain yang umum adalah untuk jaringan mobile yang terhubung melalui satelit. Sebuah metode transmisi nirkabel adalah pilihan yang logis untuk jaringan segmen LAN yang sering harus mengubah lokasi. Situasi berikut membenarkan penggunaan teknologi nirkabel:

  • Untuk rentang jarak di luar kemampuan kabel yang khas,
  • Untuk menyediakan link komunikasi cadangan jika terjadi kegagalan jaringan normal,
  • Untuk menghubungkan workstation portabel atau sementara,
  • Untuk mengatasi situasi di mana kabel normal adalah sulit atau finansial tidak praktis, atau
  • Untuk jarak jauh menghubungkan pengguna ponsel atau jaringan.


Wireless komunikasi data adalah komponen penting dari komputasi mobile. Teknologi yang tersedia berbagai berbeda dalam ketersediaan lokal, jangkauan cakupan dan kinerja, dan dalam beberapa keadaan, pengguna harus dapat menggunakan jenis koneksi beberapa dan beralih antara mereka. Untuk menyederhanakan pengalaman bagi pengguna, perangkat lunak koneksi manajer dapat digunakan, atau mobile VPN dikerahkan untuk menangani beberapa sambungan sebagai, aman tunggal jaringan virtual . teknologi Pendukung meliputi:
Wi-Fi adalah nirkabel jaringan area lokal yang memungkinkan perangkat komputasi portabel untuk terhubung dengan mudah ke Internet. Standar sebagai IEEE 802.11 a, b, g, n, Wi-Fi pendekatan kecepatan beberapa jenis kabel Ethernet . Wi-Fi telah menjadi standar de facto untuk akses di rumah pribadi, di dalam kantor, dan di hotspot publik. Beberapa bisnis pelanggan mengenakan biaya bulanan untuk layanan, sementara yang lain telah mulai menawarkan secara gratis dalam upaya untuk meningkatkan penjualan barang mereka.
Selular layanan data menawarkan jangkauan dalam jarak 10-15 mil dari terdekat situs sel. Kecepatan telah meningkat sebagai teknologi telah berkembang, dari teknologi sebelumnya seperti GSM, CDMA dan GPRS, untuk 3G jaringan seperti W-CDMA, EDGE atau CDMA 2000.
Handphone Satelit Komunikasi dapat digunakan di mana koneksi nirkabel lainnya tidak tersedia, seperti di daerah pedesaan sebagian besar atau lokasi terpencil. Satelit komunikasi sangat penting untuk transportasi, penerbangan, maritime dan militer.

Komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:

  • Sinyal Radio (Radio Signal).
  • Format Data (Data Format).

Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7  Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:

  • Physical Layer (Lapisan Fisik)
  • Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
  • Network Layer (Lapisan Jaringan)
  • Transport Layer (Lapisan Transport)
  • Session Layer (Lapisan Sesi)
  • Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
  • Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Wireless
              http://bluewarrior.wordpress.com/2009/11/30/cara-kerja-jaringan-wireless/